Secara filogenik, jamur diklasifikasikan
menjadi empat kelas, yaitu:
a. Zygomycota
Tubuh Zygomycota tersusun atas hifa senositik
yang tidak bersekat. Sekat hanya ditemukan pada hifa bagian tubuh yang
membentuk alat reproduksi. Zygomycota memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon (hifa yang menjalar di permukaan substrat), Rizoid (hifa yang menembus ke dalam substrat), dan Sporangiospor(hifa yang menjulang ke atas membentuk
sporangium).
Ciri khas dari jamur jenis ini ada pada cara
reproduksi sek-sualnya, yaitu melalui peleburan gamet yang membentuk zigospora.
Sedangkan, reproduksi asek-sualnya dengan sporangium. Contoh:
- Rhizopus stolonifer,
     pengurai bagian sisa organik pada tanaman ubi jalar dan dimanfaatkan pada
     proses pembuatan tempe.
 - Mucor mucedo,
     hidup secara saprofit pada roti atau kotoran hewan.
 
b. Ascomycota
Tubuh tersusun atas miselium dengan hifa yang
bersekat (bersepta). Pada umumnya, hidup di lingkungan berair, bersifat parasit
pada tumbuhan dan saprofit pada sampah. Ascomycota memiliki spora yang terdapat
pada kantung-kantung penyimpanan yang disebut askus (konidia).
Ciri khas pada jamur jenis ascomy adalah pada
reproduksi sek-sual membentuk askospora. Reproduksi asek-sualnya dilakukan
dengan membentuk konidium, tunas dan fragmentasi. Jenis jamur ascomycota ada
yang uniseluler, yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal dengan (yeast).
Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan,
jamur ascomycota terbagi menjadi empat, yaitu:
- Kleistotesium,
     yaitu kelompok jamur ascomycota yang memiliki askokarp berbentuk bulat
     tertutup (ciri dari kelas Plectomyces). Contoh: jamur dari genus Penicillium dan Aspergillus.
 - Peritesium,
     yaitu kelompok jamur yang memiliki askokarp berbentuk botol (ciri dari
     genus Pyrenomycetes). Contoh: Neurospora, Roselinia arcuata, dan Xylaria
     tabacina.
 - Apotesium,
     yaitu kelompok jamur ascomycota yang askokarpnya berbentuk seperti cawan
     atau mangkok. Contoh: Peziza
     aurantia (hidup sebagai saprofit di
     sampah), Marshella
     esculenta danTuber
     sp. yang dimanfaatkan sebagai makanan.
 - Askus
     te-lanjang, yaitu golongan jamur ascomycota yang tidak memiliki askokarp
     (tidak membentuk badan buah) dan merupakan ciri dari kelas
     Protoascomycetes. Contoh: Saccharomyces
     cereviceae,Candida albicans, dan Tricoderma.
Contoh jamur jenis ascomycota beserta peranannya, yaitu: 
·        
Aspergillus oryzae, sebagai pelunak adonan roti.
·        
Penicilium notatum dan Penicilli chrysogenum sebagai penghasil antibiotik penisilin.
·        
Aspergillus wentii, yang dimanfaatkan dalam pembuatan kecap.
·        
Candida albicans, penyebab penyakit kandidiasis, yaitu penyakit pada selaput
lendir mulut vagi-na dan saluran pencernaan.
c. Basidiomycota
Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat
dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang berpasangan). Bentuk tubuh
makroskopis sehingga dapat dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya (basidiokarp)
yang menyerupai payung dan terdiri atas batang dan tudung.
Bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran
bilah sebagai tempat terbentuknya basidium. Reproduksi asek-sual ditandai
dengan pembentukan konidium. Sedangkan, fase reproduksi sek-sualnya dengan
pembelahan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk ganda.
Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan
sebagai makanan karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Contoh:
- Jamur merang (VoIvarieIIa
     volvaceae), hidup pada lingkungan dengan kelembapan tinggi dan
     dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
 - Jamur kuping (Auricularia
     polytricha), tubuh berwarna cokelat kehitaman, hidup sebagai saprofit pada
     kayu lapuk, dan umumnya digunakan sebagai campuran sup.
 - Jamur shitake,
     hidup pada batang kayu dan banyak dibudidayakan di Jepang dan Cina sebagai
     bahan makanan.
 - Puccinia graminis,
     merupakan parasit pada rumput.
 - Ganoderma applanatum,
     penyebab kerusakan pada kayu.
 
d. Deuteromycota
Ciri umum jamur ini adalah hifa bersifat
membentuk konidia dan belum diketahui fase reproduksinya sehingga sering
disebut sebagai fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Hidup sebagai parasit.
Contoh:
- Tinea versicolor,
     yaitu penyebab penyakit panu pada kulit.
 - Microsporium,
     yaitu penyebab penyakit pada rambut dan kuku.
 - Epidermophyton floocossum, yaitu penyebab penyakit pada kaki atlet.
 

0 komentar:
Posting Komentar