Seloka merupakan salah satu bentuk puisi melayu klasik berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Kata seloka berasal dari bahasa sanskerta yaitu “sloka”. Biasanya seloka ditulis empat bars memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang juga ditemui seloka ditulis dari empat baris.
Seloka memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Satu baris terdiri dari empat baris
2. Bersajak silang
3. Satu, Dua, Tiga, Dan seterusnya saling berhubungan.
Kumpulan Contoh-Contoh Seloka
Contoh seloka :
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setampak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
Contoh seloka :
Cendawan berduri robekkan kain
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat sebelah
Pikirkan diri yang belum kawin
Adakah kumbang bersedia singgah
Ambil tambang diikat sebelah
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga si kain perca
Adakah kumbang bersedia singgah
Taman bunga mekar ceria
Robek menganga se kain perca
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi
Buat tambalan kain pengganti
Taman bunga mekar ceria
Sudah tentukan si hari jadi
Buat tambalan kain pengganti
Kain usang jadikan celana
Sudah tentukan si hari jadi
Kumbang terbang entah kemana
Kain usang jadikan celana
Sudah tentukan si hari jadi
Kumbang terbang entah kemana
Contoh seloka :
Ayuhai malang Pak Kaduk,
Ayamnya menang kampung tergadai,
Ada nasi dicurahkan,
Awang pulang kebuluran,
Ada isteri di bunuh,
Nyaris mati oleh tak makan,
Mudik menongkah surut,
Hilir menongkah pasang,
Masa belayar kematian angin,
Sauh dilabuh bayu berpuput,
Ada rumah bertandang duduk,
Rumah runtuh awak menumpang.
Ayamnya menang kampung tergadai,
Ada nasi dicurahkan,
Awang pulang kebuluran,
Ada isteri di bunuh,
Nyaris mati oleh tak makan,
Mudik menongkah surut,
Hilir menongkah pasang,
Masa belayar kematian angin,
Sauh dilabuh bayu berpuput,
Ada rumah bertandang duduk,
Rumah runtuh awak menumpang.
Contoh seloka :
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
Contoh seloka :
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
Contoh seloka :
Pasang berdua bunyikan tabuh
Anak gadis berkain merah
Supaya cedera jangan tumbuh
Mulut manis kecindan murah
Contoh seloka :
Ada seekor burung pelatuk
Cari makan di kayu buruk
Tuan umpama ayam pungguk
Segan mencakar rajin mematuk
Contoh seloka :
Baik budi emak si randang
Dagang lalu ditanakkan
Tidak berkayu rumah diruntuh
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
Contoh seloka :
Mudik menongkah surut
Hilir meningkah pasang
Masa berlayar kematian angin
Sauh berlabuh, bayu berpuput
Contoh seloka :
Aduhai malang pak kaduk!
Ayamnya menang kampong tergadai
Ada nasi dicurahkan
Awak pulang kebuluran
mudek menongkah pasang
mudek menongkah pasang
Ada isteri dibunuh
Nyaris mati oleh tak makan
Masa berlayar kematian angin
Sudah dilabuh bayu berpuput
Ada rumah bertandang duduk
Aduhai malang pak kaduk
Contoh seloka :
Anak agam menjual sutera
Jual di rengat tengah pecan
Jangan digenggam sebagai bara
Rasa hangat dilepaskan
Contoh seloka :
Terkelip api atas gunung
Orang memarun sarap balai
Maksud hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai
Contoh seloka :
Jalan-jalan sepanjang jalan
Singgah-meninggah di pagar orang
Pura-pura mencari ayam
Ekor mata di mata orang
Contoh seloka :
Berkata kata tentang syurga
Tiada percaya adanya neraka
Mimbar hati ber-hujah iman
Ingin jumpa Tuhannya musa
Katakan pada kaum-mu, wahai musa
Tiada mampu mereka menatap matahari
Kecuali mereka pekak ajakanmu
Yaa Rob, Yaa Rob, ampunan-Mu
Wahai aku musa
Dzat-Nya ada diserambi hati
Tiada percaya adanya neraka
Mimbar hati ber-hujah iman
Ingin jumpa Tuhannya musa
Katakan pada kaum-mu, wahai musa
Tiada mampu mereka menatap matahari
Kecuali mereka pekak ajakanmu
Yaa Rob, Yaa Rob, ampunan-Mu
Wahai aku musa
Dzat-Nya ada diserambi hati
Contoh seloka :
Negara kacau lahir pahlawan
Bahu membahu sisingkan lengan
Pancang tonggak negara aman
Pancasila dasar jadi panutan
Bahu membahu sisingkan lengan
Pancang tonggak negara aman
Pancasila dasar jadi panutan
Selayang sayang azabnya jaman
Lirak lirik cari dukungan
Uang belanja termakan angan
Usung idealisme ber-hujah iman
Lirak lirik cari dukungan
Uang belanja termakan angan
Usung idealisme ber-hujah iman
Berkoar koar didalam gedung
Lima sila tinggal bayang
Ada uang salahpun menang
Naik banding siapa pinang
Lima sila tinggal bayang
Ada uang salahpun menang
Naik banding siapa pinang
Maju salah mundur salah
Hidup memang gampang susah
Jaman sekarang jaman hujah
Mati puan masih ber-hujah
Hidup memang gampang susah
Jaman sekarang jaman hujah
Mati puan masih ber-hujah
Contoh seloka :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
Contoh seloka :
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit
ruku ruku dari peringgit
teras jati bertalam talam
rindu saya bukan sedikit
nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi
Bunga rampai didalam puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit
ruku ruku dari peringgit
teras jati bertalam talam
rindu saya bukan sedikit
nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi
Contoh seloka :
Taman melati di rumah-rumah
Ubur-ubur sampingan dua
Kalau mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
Ubur-ubur sampingan dua
Taman melati bersusun tangkai
Satu kubur kita berdua
Kalau boleh bersusun bangkai
Contoh seloka :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
0 komentar:
Posting Komentar