CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 17 Agustus 2013

Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya – Palembang

 Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya(TPKS) – Tampak indah dan asri yang didominasi oleh beberapa bangunan dan jembatan yang menghiasi taman ini. Tetapi taman ini, tak hanya sekedar taman biasa, melainkan menyimpan banyak kisah sejarahnya. TPKS merupakan sebuah situs purbakala dimana banyak ditemukan beberapa peninggalan dari kerajaan Sriwijaya, sehingga tempat ini dijadikan salah satu tempat wisata sejarah di Palembang. TPKS ini, juga popular disebut Situs Karang Anyar, karena lokasinya yang bertempat di Kelurahan Karang Anyar.
Lokasi dan Akomodasi
Bertempat agak di pinggiran kota Palembang, tepatnya di Jalan Syahkakirti, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus. Walaupun berada di pinggiran kota, tidak sulit untuk mencapainya walaupun dengan kendaraan umum. Kendaraan umum yang bisa anda gunakan adalah angkot. Carilah angkot dengan jurusan Tangga Buntung yang dikenali dengan warna coklat. Bisa naik dari bawah Jembatan Ampera, tepatnya di samping BKB.
Sangat mudah menemukan angkot-angkot ini. Setelah berjalan cukup jauh menyusuri daerah tangga buntung, anda bisa berhenti di pasar tangga buntung. Nah, disini anda bisa mencari angkot jurusan gandus dengan warna merah muda. Angkot ini akan mengantar anda langsung menuju ke wilayah TPKS, bahkan masuk ke gerbangnya karena TPKS sendiri terletak di kedua sisi jalanan. Untuk tiap angkot, anda cukup membayar Rp. 2500 saja.
Sedangkan jika anda ingin membawa kendaraan sendiri, anda bisa melewati jalur lain selain jalur angkot tadi. Yaitu melalui Bukit Besar, menuju Jalan Parameswara. Di simpang 3 Parameswara, belok ke kiri dan ikuti jalan lurus sampai anda menemukan jembatan besar, yakni jembatan Musi II. Tapi anda tidak naik ke jembatan tersebut, melainkan mengambil jalan yang berbelok ke kiri. Ikuti saja jalan utama sampai anda akan menemukan gerbang masuk TPKS.
Jika dilihat dari atas, TPKS ini terdiri dari dua buah pulau kecil yang berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar. Pulau yang bujur sangkar dinamai pulau cempaka dengan ukuran 40×40 meter, sedangkan pulau satunya dinamai pulau nangka yang berukuran 623×325 meter. Itula kenapa di lokasi TPKS ini anda akan menemukan banyak jembatan yang di buat untuk menghubungkan beberapa tempat. Taman ini juga di kelilingi oleh kolam besar dan beberapa parit yang sudah ada sejak dulu sebagai peninggalan fitur yang diperkirakan sudah ada sejak jaman Sriwijaya.
Di pulau cempaka, anda hanya akan menemukan taman, disini juga ada bangunan, tetapi isinya masih kosong. Mungkin satu-satunya tempat yang bisa anda nikmati di pulau cempaka ini adalah sebuah menara empat lantai yang cukup tinggi sehingga anda bisa melihat TPKS dari ketinggian, tapi tak hanya itu, anda bisa melihat view kota Palembang dari ketinggian, walaupun tidak begitu terlihat semuanya karena letak daratan Karang Anyar yang memang tidak terlalu tinggi. Masih di bawah 2 meter dari permukaan sungai musi.
Sedangkan pada pulau nangka, anda akan menemukan banyak bangunan, yang utama adalah Museum Sriwijaya yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan artefak dan peninggalan fitur yang ditemukan saat pembangunan situs purbakala ini serta beberapa prasasti replika yang di temukan dari beberapa situs lainnya. Di museum ini, anda bisa menemukan prasasti, ornamen candi, guci, arca dan potongan kayu kapal yang di perkirakan berasal dari zaman Sriwijaya. Museum ini, secara garis besar terbagi dari tiga ruangan, yakni Lobby yang merangkap ruang ‘zaman pra sriwijaya’, ruang ‘zaman sriwijaya’ yang merupakan ruangan paling luas, dan terakhir ruang ’zaman pasca sriwijaya’ yang koleksinya tampak paling sedikit untuk saat ini, karena banyak lemari yang masih kosong.
Pulau ini juga cukup lengkap karena anda bisa menemukan kantin, musholla, toilet, beberapa pondokkan, serta di sebuah pondok yang besar anda bisa melihat sebuah grup seni tari yang berlatih di tempat ini. Selain itu juga ada gedung yang bisa anda sewa untuk acara-acara tertentu. Hal menarik lain dari tempat ini, mereka menyediakan lahan untuk mengadakan kegiatan outbound. Hampir setiap sabtu sering ada beberapa kelompok pelajar, mahasiswa atau kelompok lain yang menggunakan area TPKS untuk mengadakan kegiatan yang menantang adrenalin tersebut. Sayangnya, peralatan outbound disediakan sendiri oleh pelaksana acara. TPKS hanya bertindak sebagai penyedia lahan.
Tempat ini biasa dijadikan tempat bersantai melepas penat bagi masyarakat sekitar, selain itu juga ada yang memancing di pinggiran pulau. Tapi yang pasti, tujuan sebenarnya dari pembangunan taman ini adalah untuk wisata sejarah, terutama pengetahuan mengenai kerajaan sriwijaya, karena TPKS merupakan pusat informasi tentang kerajaan sriwijaya.
Biaya dan Kuliner
Untuk biaya masuk taman, anda dikenakan biaya karcis masuk Rp. 3000 untuk dewasa dan Rp. 1500 untuk anak-anak. Di pos penjagaan yang terletak di pulau nangka, tertulis biaya untuk kendaraan roda empat Rp. 3000 dan roda dua Rp. 2000. Tetapi, tampaknya sudah tidak berlaku karena tidak ada penagihan biaya untuk kendaraan. Untuk harga makanan di kantin juga harga standar tergantung menu makanan yang anda pesan. Selain itu ada beberapa pedagang kecil yang bisa anda temui di dekat jembatan menuju pulau cempaka.
Tips
1. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi dan bermaksud mengitari pulau cempaka, carilah tempat parkir yang aman, sebisa mungkin masih terlihat oleh petugas sehingga keamanannya terjaga. Karena untuk menuju pulau cempaka sendiri, anda tidak bisa menggunakan kendaraan apapun karena jembatan yang di buat hanya untuk pejalan kaki.
2. Untuk mengelilingi pulau nangka, tampaknya agak berat jika dengan berjalan kaki, jadi lebih di sarankan untuk menggunakan kendaraan sendiri.
3. Mengingat cuaca Palembang yang cukup terik, ada baiknya datang pada pagi atau sore hari ketika matahari tidak terlalu terang.
4. Jangan heran jika ada bau busuk yang tiba-tiba datang, karena lokasi TPKS cukup dekat dengan beberapa pabrik karet.



 Sumber : http://jalan2.com/city/palembang/taman-purbakala-kerajaan-sriwijaya/

0 komentar:

Posting Komentar