3. Respirasi pada Ikan
Ikan merupakan hewan vertebrata yang hidup di air dan menggunakan insang sebagai alat
respirasinya. Di samping itu ada pula ikan yang bernafas menggunakan gelembung renang
(pulmosis)
a. Respirasi pada ikan bertulang sejati
Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filament dan setiap filament mengandung
banyak lamella. Pada filament terdapat pembuluh dara, yang memungkinkan O2 dapat
berdifusi masuk dan melepaskan CO2 keluar. Pada ikan bertulang sejati mempunyai
operculum (tutup insang).
b. Respirasi pada ikan bertulang rawan
Ikan tidak mempunyai operculum. Perubahan volume rongga mulut disebabkan oleh
gerakan naik turunnya otot dasar mulut. Bila otot dasar mulut bergerak ke bawah
rongga mulut membesar, tekanan kecil, air mengalir ke rongga mulut. Bila otot dasar
mulut bergerak ke atas, volume rongga mulut kecil, tekanan besar, air mengalir
melalui celah insang. Terjadilah pertukaran gas O2 dan CO2.
c. Respirasi pada ikan paru-paru
Pada ikan, disamping insang juga mempunyai gelembung renang. Gelembung renang
ini dikelilingi oleh pembuluh darah, sehingga memungkinkan terjadinya difusi gas.
Dengan adanya gelembung renang, dapat membantu respirasi ikan, apabila lingkungan
tidak menguntungkan, misalnya kekurangan air.
4. Respirasi pada Katak
Pada saat berudu bernafas dengan insang. Lambat laun insang mengalami perubahan dari
insang ke kulit, selaput rongga mulut dan paru-paru. Respirasi denagn menggunakan kulit
berlangsung di darat dan di air. Kulit katak tipis dan selalu dalam keadaan lembab. Di
samping itu terdapat banyak kapiler darah, sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran
gas dari luar ke darah.
Paru-paru katak berupa kantong tipis, banyak dikelilingi pembuluh darah.
5. Respirasi pada Burung
Didukung oleh : lubang hidung, trakea, paru-paru dan kantong hawa.
Cara pengambilan udara :
a. Waktu istirahat (tidak terbang)
Tulang rusuk bergerak ke depan, rongga dada membesar, tekanan kecil, udara,
masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi difusi O2 ke pembuluh darah kapiler.
Sebagian udara masuk ke pundit-pundi hawa.
Tulang rusuk kembali ke posisi semula, menyebabkan rongga dada mengecil,
tekanan dalam paru-paru besar, udara keluar. Demikian pula udara dalam kantong
hawa keluar melalui paru-paru dan terjadilah difusi gas. Jadi pada burung difusi gas
dapat terjadi pada fase inspirasi dan ekspirasi.
b. Waktu terbang
Yang berperang penting adalah pundi-pundi udara karena otot penggerak rongga dada
tidak berfungsi.
a. Saat sayap diangkat, pundit udara antar tulang korakoid terjepit, sedangkan pundit
hawa di ketiak mengembang, tekanannya kecil, sehingga udara masuk ke pundit-
pundi hawa ketiak. Terjadilah inspirasi.
b. Saat sayap turun, pundit hawa di ketiak terjepit, tekanannya menjadi besar.
Punditpundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga proses ekspirasi
terjadi/ Fungsi kantong udara ialah sebagai alat untuk :
a) membantu pernafasan, terutama pada waktu terbang;
b) membantu membesarkan ruang siring, sehingga dapat memperkeras suara;
c) menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara untuk mencegah
d) mencegah hilangnya panas badan yang terlalu besar;
e) memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh pada waktu burung
berenang, yaitu dengan cara membesarkan atau mengecilkan kantong-
kantong udaranya.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2224723-sistem-pernafasan-hewan/#ixzz2jkqgm62K
0 komentar:
Posting Komentar