Peradaban Lembah Sungai
Kuning Hwang Ho Cina
Peradaban Lembah Sungai Hwang Ho Cina Manusia purba
yang ditemukan dalam gua-gua Choukoutien di Lembah Hwang-Ho adalah Sinantropus
Pekinensis, artinya manusia Cina dari Peking. Jenis manusia ini setingkat dengan
Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Indonesia yang mendukung
kebudayaan Palaeolitikum. Kebudayaan Lembah Sungai Hoang-Ho ditemukan
sekitar 3000 SM. Orang Cina menyebut negerinya sebagai Chung Kuo, artinya
negeri tengah karena terletak di tengah-tengah dunia. Rakyatnya
disebut Hwang-Chung Hua atau Cina, yang umumnya berada di Lembah Sungai
Hwang-Ho dan Sungai Yang Tse Kiang. Di sinilah pusat peradaban Cina banyak
ditemukan.
1. Aksara
dan Astronomi
Masyarakat Cina
sudah mengenal tulisan gambar dan mempunyai bahasa
persatuan, yaitu
bahasa Kuo-Yu. Selain itu, sudah mengenal astronomi (ilmu
perbintangan) yaitu
sistem penanggalan yang penting untuk kegiatan pertanian
dan pelayaran.
2. Pertanian, Perdagangan, dan Teknologi
Kedua sungai besar,
yakni Sungai Hoang-Ho dan
Sungai Yang Tse Kiang
merupakan daerah
yang subur sehingga menjadi urat nadi kehidupan bangsa
Cina. Mereka hidup
dari bercocok tanam dengan hasil gandum, padi, jagung,
kedelai, dan
murbai. Selain itu, mampu menghasilkan barang-barang keramik
dan sutera yang
diperdagangkan sampai ke luar wilayah Cina.
3. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa
Cina adalah polytheisme atau menyembah banyak
dewa sebagai
kekuatan alam, seperti Dewa Feng-Pa sebagai dewa angin dan
Lei-Shik sebagai
dewa taufan. Masyarakat Cina kuno juga mengenal upacara
korban manusia
(gadis cantik) untuk persembahan dewa tertinggi Ho-Po yang
bertahta di Hwang-Ho.
4. Filsafat
Filsafat kehidupan
Cina berkembang pada zaman Dinasti Chou (1100 -
156 SM) sehingga
Dinasti Chou berhasil meletakkan dasar-dasar kehidupan
dan berpengaruh
sepanjang sejarah Cina. Filsuf Cina antara lain:
a. Lao Tse, ajarannya disebut Taoisme, tertulis
dalam buku Tao Te-ching,
yang intinya.
1) Adanya semangat
keadilan dan kesejahteraan
bernama Tao
2) Orang tidak
boleh mengekang jalannya alam
3) Orang supaya mau
menerima nasib; seperti suka,
duka, bahagia,
sengsara dan sebagainya.
b. Mo Ti
Ajarannya
mendasarkan pada Chien Ai, yakni
cinta universal.
Maksudnya, cinta yang tanpa pandang
bulu, yakni
mencintai sesama seperti mencintai dirinya
sendiri. Jika
setiap orang bertindak demikian, maka
dunia akan damai.
c. Kung Fu Tse (Konfusianisme)
Kung Fu Tse dalam
bahasa Tionghoa, sedangkan
orang-orang Barat
menyebutnya Confusius. Ajarannya
biasa disebut Ju
Chia (Kung Chia), orang banyak
menyebutnya
Confusianisme. Pokok-pokok ajarannya
terletak pada Li,
Ren dan I. Jika manusia atau masyarakat
telah memegang
teguh Li, Ren dan I, maka dunia
akan damai. Apa itu
Li, Ren dan I?
Li, adalah adat
istiadat. Sesuai dengan ajaran Li,
maka orang itu
harus mengetahui dirinya dan menempatkan
diri pada
tempatnya. Ada 5 (lima) hubungan yang
dapat
dipertimbangkan paling utama, yakni:
a) Bagaimana
hubungan antara penguasa dengan yang dikuasai?
b) Bagaimana
hubungan antara orang tua dengan anak?
c) Bagaimana
hubungan antara suami dengan istri?
d) Bagaimana
hubungan antara saudara tua dengan saudara muda?
e) Bagaimana
hubungan antara teman dengan teman?
Sebagai contoh
orang tua harus memberi teladan tindakan yang baik
bagi anak-anaknya dan
bertindak bijaksana; sebaliknya, anak-anak harus
patuh dan
meluhurkan orang tuanya.
Ren, yakni peri
kemanusiaan; dan I adalah perikeadilan. Menurut Kung
Fu Tse, kalau
masyarakat memegang teguh Li, Ren dan I, maka masyarakat
akan hidup tenteram
dan sejahtera. Ini semua merupakan usaha Kung Fu
Tse untuk
menciptakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat .
Bapak menjadi semua
pusat anggota keluarga sehingga bapak harus
menjadi panutan,
sedang anak harus tunduk kepadanya. Negara adalah
keluarga dalam
bentuk besar dan raja atau kaisar adalah sebagai bapak yang
harus adil dan
bijaksana, sedang rakyat harus tunduk kepada raja. Ajaran
Kung Fu Tse sampai
sekarang tetap menjadi pegangan hidup rakyat Cina.
5. Sistem Pemerintahan
Kerajaan
(kekaisaran di Cina merupakan kerajaan agraris yang menimbulkan
susunan masyarakat
dan negara feodal). Bila pusat pemerintahannya ada di
tangan raja atau
kaisar yang kuat, negara-negara kecil yang merupakan bagian
dari negara induk
akan tunduk. Sebaliknya, bila pusat pemerintahannya lemah,
maka raja-raja
kecil akan memperkuat dirinya dan melawan pusat. Sejarah
pemerintahan negeri
Cina ditandai dengan pemerintahan dinasti yang bergantian
dan masing-masing
dinasti memiliki ciri tersendiri.
a. Dinasti Hsia (2000 - 1500 SM)
Dinasti Hsia
merupakan dinasti tertua di Cina. Termasuk zaman Proto
sejarah Cina karena
tidak meninggalkan prasasti.
b. Dinasti Shang (1500 - 1100 SM)
Pada masa ini Cina
memasuki zaman sejarah dengan tulisan pictograf.
Mata pencaharian
masyarakat bercocok tanam, beternak, berdagang, keramik
dan sutera. Selain
itu, masyarakatnya juga sudah mengenal astronomi. Bidang
kepercayaan
masyarakat Cina menyembah dewa Shang Ti.
c. Dinasti Chuo (1222 - 221 SM)
Dinasti Chou
didirikan oleh Wu Wang dengan ibukotanya Chang -an.
Pada masa ini,
berlaku sistem pemerintahan feodalisme dan muncul tokohtokoh
filsafat yaitu Lao
Tse, Mo Ti dan Kung Fu Tse.
d. Dinasti Chin (221 - 207 SM)
Dinasti ini
didirikan oleh Shih Huang Ti, dengan pusat pemerintahannya
di Han Tan. Dinasti
Chin menghapuskan sistem pemerintahan feodal
dan diganti sistem
pemerintahan unitarisme (kekuasaan terpusat). Oleh
karena itu, Shih
Huang Ti memerintahkan membuat jalan-jalan besar yang
menghubungkan
daerah dengan pusat. Jalan ini dikenal dengan nama Jalan
Kerajaan.
Tindakan-tindakan
Shih Huang Ti lain yang penting, di antaranya
adalah:
Qin Shi Huang
|
1) Membangun The
Great Wall atau Tembok Raksasa dengan panjang
6.000 km, dengan
tinggi 16 meter yang berguna untuk menahan serangan
bangsa Bar - bar (bangsa
Hsiung Nu). Sampai sekarang tembok ini masih
berdiri megah dan
merupakan salah satu keajaiban dunia.
2) Untuk
mengamankan kekuasaannya dari rongrongan yang kurang
menyetujui
pemerintahannya, Kaisar Shih Huang Ti mengeluarkan
dekrit untuk
membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar
Kung Fu Tse,
kecuali buku pertanian, pengobatan dan ramalan.
3) Mengadakan
penyeragaman tulisan-tulisan di seluruh Cina
4) Mengadakan
penyeragaman ukuran-ukuran, timbangan-timbangan,
perkakas pertanian
dan sebagainya.
e. Dinasti Han (206 SM - 220 M)
Dinasti Han
didirikan oleh Liu Pang, setelah naik tahta bergelar Han
Kao Tsu. Pusat
Pemerintahan Han adalah Chang -an.
1) Kaisar yang
terkenal Han Wu Ti (140-87 SM). Ia berusaha
menghidupkan
kembali sistem feodalisme dan ajaran Kung Fu Tse.
2) Segala aktivitas
kehidupan berdasarkan ajaran Konfusianisme (Kung
Fu Tse).
3) Berhasil
dibangunnya jalan sutera melalui Asia Tengah. Dikenal dengan
"jalan
sutera", karena di antara barang dagangan yang di bawa lewat
jalan tersebut yang
terbanyak adalah sutera.
4) Pada masa
Dinasti Han inilah agama Buddha masuk ke Cina, yakni
masa pemerintahan
Kaisar Ming Ti (58 -75 M)
f. Dinasti Sui (589 - 618 M)
Dinasti Sui dengan
ibukotanya di Chang-an. Kaisar terbesar dari Dinasti
Sui adalah Sui Yang
Ti (605-618). Kaisar ini terkenal karena membangun
istana yang mewah
dan membuat Saluran Kaisar dengan panjang 1.800
km guna
memperlancar perdagangan.
g. Dinasti Tang (618 - 906 M)
Dinasti Tang
didirikan oleh Li Yuan, setelah naik tahta bergelar Tang
Kao Tsu (618-627).
Kaisar terbesar dari Dinasti Tang adalah Tang Tai Tsung
(627-649). Masa ini
Cina mengalami zaman keemasan karena dapat mempersatukan
seluruh Cina bahkan
sampai Kamboja, Persia dan Laut Kaspia.
h. Dinasti Sung (906 - 1279 M)
Masa Sung Utara
(960-1227) pusat pemerintahannya berada di Chang
-an, tetapi masa
Sung Selatan (1227-1279) pusat pemerintahannya berada
di Nanking. Kaisar
terbesar adalah Sung Jen Tsung (1023-1063). Dinasti
Sung mengadakan
perdamaian dengan bangsa
K'itan dan bangsa
Tangut. Untuk menjaga perdamaian,
maka kaisar Sung
harus membayar upeti kepada bangsa-bangsa tersebut, agar tidak mengadakan
serangan.
i. Dinasti Mongol atau Yuan (1260 - 1368 M)
Pembentuk imperium
Mongol adalah Jengis
Khan, kemudian diteruskan
oleh Kublai Khan.
Dinasti Yuan
didirikan oleh Kublai Khan, yang
berasal dari
Mongolia. Oleh karena itu, dinasti ini
dianggap sebagai
pemerintahan asing (dinasti asing). Kaisar yang terkenal ialah Kublai Khan
(1260-1294). Ibukota
pemerintahannya berada
di Peking.
Kublai Khan pernah
mengadakan serangan ke Pulau Jawa khususnya
ke Kerajaan
Singasari di masa pemerintahan Kertanegara. Ia mengadakan
Pax Mongolia
sebagai gabungan pemerintahan raja-raja Mongol di Asia.
Di masa
pemerintahannya, seorang musafir Barat kenamaan, yakni Marco
Polo datang ke
negeri Cina. Pada masa Dinasti Mongol ini pula agama
Kristen mulai masuk
ke Cina.
j. Dinasti Ming (1368 - 1644 M)
Masa ini Cina
diperintah bangsa sendiri dengan ibukota di Nanking.
Dinasti Ming
merupakan pemerintahan nasional yang timbul sebagai reaksi
atas pemerintahan
asing Mongol. Dinasti Ming didirikan oleh Chu Yuan
Chang dengan gelar
Ming Tai Tsu (lebih dikenal dengan Hung Wu), yang
berkuasa memulihkan
kehidupan Cina, memperluas ajaran Kung Fu Tse
dan mempersatukan
Cina.
Kaisar terkenal
dari Dinasti Ming adalah Ming
Ch'eng Tsu, yang
lebih dikenal dengan nama Yung
Lo (1403-1424).
Pada masa pemerintahannya,
ibukota kerajaan di
pindahkan dari Nanking ke Peking.
Di masa
pemerintahannya dikirimlah ekpedisiekspedisi
ke seberang lautan
di bawah pimpinan
Laksamana Cheng Ho.
Pada masa kaisar Yung Lo
ini, Cheng Ho
pernah mengadakan pelayaran
ekspedisi
diplomatik sebanyak enam kali.
k. Dinasti Manchu (1644 - 1912 M)
1) Bangsa Manchu
berhasil meruntuhkan Dinasti
Ming.
2) Dinasti Manchu
merupakan dinasti terakhir di Cina, dan merupakan
dinasti asing
karena berasal dari Manchuria. Pusat pemerintahannya
ada di Peking.
3) Dinasti Manchu
mencapai masa kejayaaan pada masa pemerintahan
Kaisar K'ang Hsi
(1662-1722) dan Kaisar Ch'ien Lung (1736-1795).
Kebesaran kedua
kaisar tersebut, meliputi bidang politik, ekonomi dan
budaya khususnya
sastra.
4) Pada masa ini
ajaran Kristen berkembang di Cina.
5) Golongan
nasionalisme Cina bangkit untuk melepaskan diri dari
pengaruh pemerintahan
asing (Manchu).
6) Pada tahun 1911
terjadi Revolusi Cina di bawah pimpinan Sun Yat
Sen, dan berhasil
menggulingkan kekuasaan Manchu kemudian berdiri
Republik Cina
dengan Sun Yat Sen sebagai presidennya.
0 komentar:
Posting Komentar